Exhibition
-
Nostalgia Lirih Lenting
Bertanggal 23 September 2021, artikel penuh resah Prabu Yudianto di Terminal Mojok ditutup dengan satu paragraf yang getir: “…kalau Anda tinggal di SG, penggusuran harus diterima dengan semangat narimo ing pandum. Segala memori indah bisa dihapus dengan titah raja. Dan sampai saat saya menulis kalimat ini, saya masih belajar menerima realitas. Realitas bahwa kami hanyalah…
-
Merekayasa Ulang Museum dengan Mimpi Demam T.A. Kusno
Museum-museum di Eropa menyimpan memori mengenai masyarakat Indonesia kala direkayasa modernitas. Produksi memori tersebut didorong, salah satunya, oleh hasrat penjajah untuk memahami masyarakat terkoloni melalui bingkai eurosentris. Proses menulis, menggambar, merekam dan menarasikan dari titik tersebut menjadi penegasan akan posisi masyarakat di bumi kolonial sebagai subordinat. Terjadilah jarak antara representasi dari luar terhadap otonomi masyarakat…
-
An Invitation to Put Yourself in My Shoes
In the habitat you have created for us, we now act as mere vehicles – to carry, transport, compete, or to provide some sort of entertainment. Others continue to cut our skins to feed off the meat. You have always decided on behalf of others how the multiplicities of life forms should exist, employed to…
-
Leftover Images: Negative is an Image
Teknologi analog dalam fotografi memberikan momen fenomenologis bagi pelakunya, yaitu sebuah rangkaian proses panjang: mekanikal-kimiawi sampai tercipta sebuah imaji. Reproduksi imaji inilah yang disebut citraan, yang selama ini digeluti oleh fotografi itu sendiri. Dalam khazanah fotografi populer di Indonesia, bisa dikatakan bahwa masa senja fotografi analog telah terlihat sejak lebih dari satu dekade yang lalu…
-
Yang Tak Diceritakan Kios Stempel Kilat tentang Kios Foto Kilat: Kolombo/Moses/Gejayan Era ‘90-an
Matahari tepat di atas kepala ketika saya berteduh di bawah tenda angkringan. Hiruk-pikuk Jalan Moses Gatotkaca, Gejayan, seperti tak pernah jenak meski sedang memasuki bulan puasa. Sebelum plakat nama Jalan Moses Gatotkaca terpampang, jalan kecil di sebelah selatan kampus Universitas Sanata Dharma (USD) pernah dikenal dengan nama Jalan Kolombo. Jalan pintas yang menghubungkan Jalan Affandi…
-
Youth of Today: Ruang Distribusi Pengetahuan dan Usaha Menjinakkan Sejarah
[vc_row][vc_column][vc_column_text]— Arlingga Hari Nugroho[/vc_column_text][vc_single_image image=”8169″ img_size=”full” add_caption=”yes” alignment=”center”][vc_column_text]Narasi tentang Orde Baru dan kait kelindannya dengan peristiwa ‘98 sepertinya selalu punya cara untuk hadir kembali di masyarakat hari ini, sengaja ataupun tak disengaja. Selain di buku sejarah Indonesia, ingatan tentang peristiwa tersebut tak jarang pula muncul secara organik melalui oral history. Pengetahuan mengenai peristiwa tersebut, dapat…
-
Ketika Sejarah Dituturkan Melalui Sekumpulan Barbie
[vc_row][vc_column][vc_column_text]— Amos, penulis/peneliti Lingkar Studi Sejarah (LSS) Arungkala.[/vc_column_text][vc_single_image image=”8133″ img_size=”full” add_caption=”yes” alignment=”center”][vc_column_text]Boneka Barbie yang biasanya dipakaikan gaun, kemeja, dan sepatu gaul itu berubah. Boneka Barbie yang cantik dan ganteng, anggun dan gagah, berganti jadi sosok-sosok yang sering ditemui di sekitar rumah. Boneka Barbie itu berubah wujud jadi tukang bakso bawa HT, ibu-ibu pengajian yang berkerudung,…
-
Sebelum (re)Reformasi: Catatan Residensi Youth of Today 2023 [Bagian Ketiga]
[vc_row][vc_column][vc_column_text]— Savitri Sastrawan, kurator pameran “Mengingat 25 Tahun Reformasi”.[/vc_column_text][vc_single_image image=”8118″ img_size=”full” add_caption=”yes” alignment=”center”][vc_column_text]Ini merupakan catatan ketiga dari proses residensi seniman Youth of Today dalam rangkaian pameran “Mengingat 25 Tahun Reformasi” di Ruang MES 56. [/vc_column_text][vc_column_text] Beragam Praktik Perempuan Pekerja Seni di Yogyakarta Dalam residensi ini kita berkunjung ke beberapa perempuan pekerja seni di Yogyakarta yang…
-
Sebelum (re)Reformasi: Catatan Residensi Youth of Today 2023 [Bagian Kedua]
[vc_row][vc_column][vc_column_text]— Savitri Sastrawan, kurator pameran “Mengingat 25 Tahun Reformasi”.[/vc_column_text][vc_single_image image=”8110″ img_size=”full” add_caption=”yes” alignment=”center”][vc_column_text]Ini merupakan catatan kedua dari proses residensi seniman Youth of Today dalam rangkaian pameran “Mengingat 25 Tahun Reformasi” di Ruang MES 56. [/vc_column_text][vc_column_text] Sekilas Gerakan Perempuan dan Gender di Yogyakarta Dalam residensi Youth of Today 2023, kita berkesempatan untuk bertemu dan mengunjungi berbagai…