Reviews

  • Merekayasa Ulang Museum dengan Mimpi Demam T.A. Kusno

    Merekayasa Ulang Museum dengan Mimpi Demam T.A. Kusno

    Museum-museum di Eropa menyimpan memori mengenai masyarakat Indonesia kala direkayasa modernitas. Produksi memori tersebut didorong, salah satunya, oleh hasrat penjajah untuk memahami masyarakat terkoloni melalui bingkai eurosentris. Proses menulis, menggambar, merekam dan menarasikan dari titik tersebut menjadi penegasan akan posisi masyarakat di bumi kolonial sebagai subordinat. Terjadilah jarak antara representasi dari luar terhadap otonomi masyarakat…

  • Kreativitas Reproduksi Mekanis dalam Pameran Arsip Mgr. Soegijapranata SJ

    Kreativitas Reproduksi Mekanis dalam Pameran Arsip Mgr. Soegijapranata SJ

    Ketika seni bertemu dengan sejarah, terciptalah pengalaman yang tak terlupakan. Inilah yang ditawarkan dalam Pameran Arsip Fotografis Mgr. Albertus Soegijapranata SJ di Ruang MES 56 Yogyakarta pada akhir tahun 2024. Pameran ini merupakan proyek kolaborasi Ruang MES 56 dan Program Doktor Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma melalui payung program reForward yang tergabung dalam rangkaian acara…

  • ‘Para Pembuat Ayat’: Merespons Residu Kolonialisme

    ‘Para Pembuat Ayat’: Merespons Residu Kolonialisme

    Tubuh kita hari ini, nampaknya masih terperangkap oleh residu kolonialisme di masa lalu. Sejak merebaknya industri foto pada tahun 1860-an, kita mengalami bagaimana fotografer Eropa menatap setiap lekuk tubuh kita, kemudian menata dan menduplikasikannya ke dalam bingkai.

  • Eksplorasi Akiq AW Mengaburkan Batasan Fotografi

    Eksplorasi Akiq AW Mengaburkan Batasan Fotografi

    Era digital yang semakin cepat membuat berbagai kemungkinan untuk melampaui sebuah batasan dalam fotografi. Sebagai seniman, Akiq AW berhasil mengaburkan batasan fotografi tersebut dengan sisi konseptual dari seri karya Of Pixel and The Elastic Mind (2020-2021) berwujud abstrak bak seorang pelukis.

  • Mendinginkan Tubuh dan Pikiran di Tonjo Galeri MK-2

    Mendinginkan Tubuh dan Pikiran di Tonjo Galeri MK-2

    Saya tidak menyangka kalau acara Tonjo Galeri MK-2 terhubung dengan pertemuan yang tidak disengaja beberapa minggu sebelumnya. Saya bertemu dengan Y. Widoyoko atau yang akrab disapa Koko, dan Doot di minggu yang sama, dua seniman yang akan memamerkan karya mereka di acara itu. Pertemuan awal dengan mereka sangat sederhana dan santai yang berujung percakapan.

  • Sebelum Semua Pucat Pasi: Perjalanan di Antara Reruntuhan

    Sebelum Semua Pucat Pasi: Perjalanan di Antara Reruntuhan

    Pada zine Sebelum Semua Pucat Pasi, Vandy Rizaldi merespons penggusuran pemukiman warga sekitar pagar benteng yang mengitari teritorial Keraton Yogyakarta. Penggusuran tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan demi terselenggaranya proyek revitalisasi Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk membangun kembali nilai-nilai historis yang terdapat pada kawasan tertentu.

  • Di Mana Ada Pameran, (Barangkali) di Situ Ada Persoalan

    Di Mana Ada Pameran, (Barangkali) di Situ Ada Persoalan

    “Karena aku nggak mau dibatasi frame itu,” ucap Pidi Baiq di sela-sela kegiatan menata karya di ruang galeri, “Yang penting aku kan nyaman.” Sama seperti banyak pameran seni rupa lainnya, persoalan tak pernah benar-benar pudar dari ruang galeri sekalipun kemapanan dan popularitas senimannya sudah menjulang. Di Pendopo Ajiyasa, Jogja National Museum, Yogyakarta, empat seniman ternama…

  • Tamasya di Ujung Malam: Pengalaman Artistik Mengubah Catatan Mimpi Menjadi Rangkaian Estetik

    Mimpi seakan menjadi coretan perjalanan yang membekas di ingatan Muhammad Alfariz saat hanyut di alam bawah sadar. Tamasya di Ujung Malam, begitulah tajuk pada karya Muhammad Alfariz yang menceritakan jejak-jejak perjalanan mimpinya melalui praktik medium fotografi. Karya tersebut menjadi salah satu bagian dari pameran Stem Show : three yang berlangsung selama 21 Oktober hingga 11…

  • Bagaimana Jika Komunitas Hadir dengan Imajinasi Liar atas Ruang Publik?

    Bagaimana Jika Komunitas Hadir dengan Imajinasi Liar atas Ruang Publik?

    Tulisan ini merupakan catatan Yayasan Tonjo Foundation dalam menyiapkan kerangka berkesenian yang melibatkan beragam kolektif di tahun 2022.